Puasa Kristen: Apa dan Bagaimana
Kita tentu sering mendengar tentang puasa, bahkan kita juga
sering berpuasa. Praktik puasa yang dilakukan orang Kristen seringkali keliru. Hal
tersebut mengakibatkan tidak adanya “berkat” yang mereka terima sekalipun
mereka berpuasa. Alkitab sebagai firman Allah sudah memberikan rambu yang jelas
kepada umat-Nya tentang puasa yang dikehendakinya. Apakah itu? Mari kita simak
bersama.
A.
Pengertian Puasa
Kata “puasa” dalam bahasa Yunani adalah “nesteia” yang artinya “berpantang atau menahan nafsu dari makan dan minum”. Lebih luas, puasa artinya mencari hadirat Tuhan dengan merendahkan diri di hadapan-Nya agar terjadi rekonsiliasi atau pendamaian dengan Tuhan. Jika Tuhan berkenan mengadakan perdamaian bagi kita, maka saat itulah Ia akan mendengarkan, menjawab dan melepaskan kita dari persoalan yang menimpa kita. Jadi, puasa bukanlah suatu ritual keagamaan yang ditujukan untuk mendapatkan berkat tertentu. Karena banyak orang berpikir jika dia berpuasa sekian lama maka doanya akan terkabul. Berkat dan pertolongan Tuhan itu mengikuti puasa yang dilakukan dengan motivasi yang benar, sebagaimana Yesus berkata: “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu” (Mat. 6:33).
B.
Landasan Biblika Tentang Puasa
Puasa merupakan hal yang wajib dilakukan oleh bangsa
Israel karena diatur dalam Hari Raya Pendamaian (Hari Grafirat, Imamat
16:29-31) di atas. Tetapi, sekalipun puasa termasuk dalam perayaan keagamaan
bangsa Israel, bukan berarti umat Perjanjian Baru tidak perlu lagi
melakukannya. Puasa, sama halnya seperti membaca firman dan berdoa, sekalipun ada
di dalam tata upacara keagamaan bangsa Israel, bukan berarti membaca firman dan
berdoa tidak perlu lagi dilakukan oleh umat Perjanjian Baru.
Umat Perjanjian Baru tetap perlu untuk membaca firman
Tuhan dan berdoa, demikian juga dengan berpuasa. Di dalam Matius pasal 6, Tuhan
Yesus mensejajarkan hal berpuasa dengan hal memberi sedekah dan hal berdoa.
Dengan demikian puasa juga dapat dilakukan secara pribadi maupun secara
bersama-sama, sebagaimana halnya berdoa.
C.
Tujuan Puasa
Berdasarkan Imamat 16:29-31, tujuan berpuasa adalah sebagai
berikut:
·
Merendahkan diri
·
Mencari hadirat Tuhan (Bdk. Yoel 2:12; 2 Taw. 20:3)
·
Memohon ampun dan pemulihan dari Tuhan
(rekonsiliasi)
D. Jenis Puasa dalam Alkitab
1.
Puasa Musa (Kel. 34:28)
Disebut sebagai puasa luar biasa. Sekalipun tidak disebutkan
sebagai puasa, ketika Musa menghadap Tuhan di gunung Sinai, ia tidak makan dan
tidak minum sama sekali selama 40 hari 40 malam. Umumnya para ahli Alkitab
mengatakan bahwa puasa Musa ini adalah suatu pengecualian karena ia langsung
berhadapan dengan Tuhan.
2.
Puasa Israel (Im. 23:32)
Pada Hari Raya Pendamaian (YÕM KIPUR), orang-orang Israel
diwajibkan berpuasa dari matahari terbenam hingga matahari terbenam. Tidak
dengan jelas dikatakan bahwa meeka tidak boleh makan dan tidak boleh minum, yang
jelas dikatakan adalah: merendahkan diri, berpuasa, tidak boleh bekerja dan
mempersembahkan korban kepada Tuhan.
3.
Puasa Daud (2 Sam. 12:16-17)
Ketika Tuhan menulahi anak Daud yang diperolehnya dari
Batsyeba, Daud berdoa dan berpuasa dengan tekun. Dikatakan bahwa Daud tidak mau
makan, tetapi tidak dijelaskan bahwa ia tidak minum.
4.
Puasa Elia (1 Raj. 19:8)
Disebut sebagai puasa luar biasa. Puasa Elia selama empat
puluh hari empat puluh malam tanpa makan dan minum di dalam perjalanan menuju
ke gunung Horeb, juga dipandang merupakan suatu pengecualian karena Elia
mendapatkan makanan langsung dari malaikat Tuhan.
5.
Puasa Ester (Est. 4:16)
Disebut sebagai puasa normal. Puasa Ester adalah satu-satunya
catatan yang jelas dari puasa tanpa makan dan tanpa minum yang pernah dilakukan
secara normal oleh manusia selama tiga hari tiga malam. Puasa tanpa makan dan
tanpa minum ini, atau puasa total, juga dilakukan oleh Ezra (Ezra 10:6) dan
oleh rasul Paulus selama 3 hari (Kisah Para Rasul 9:9).
6.
Puasa Daniel (Dan. 10:2-3)
Disebut juga puasa sebagian. Penjelasan atas puasa Daniel
lebih lengkap dari pada puasa-puasa yang diebutkan sebelumnya. Dalam puasa
Daniel dikatakan Daniel tidak makan makanan (roti) yang sedap, padanannya untuk
kita saat ini adalah makan nasi. Ia juga tidak makan daging dan anggur, tetapi
tidak dikatakan ia tidak minum air.
7.
Puasa Yesus (Mat. 4:1-4)
Sebelum memulai pelayanan-Nya, Yesus mengadakan puasa selama
empat puluh hari empat puluh malam. Para ahli Akitab percaya bahwa puasa yang
dilakukan oleh Yesus adalah puasa terhadap makanan karena dikatakan
"akhirnya laparlah Yesus", tidak dikatakan bahwa Yesus dahaga. Puasa
yang Yesus lakukan ini disebut puasa normal atau puasa biasa.
E.
Jenis Puasa yang Dapat Dilakukan
1. Puasa Total
Puasa ini dilakukan dengan tidak
makan dan tidak minum selama waktu yang ditentukan (setengah hari, 1 hari, 2
hari, atau 3 hari).
“Puasa bukan
masalah “lamanya”, tetapi “makna/motivasinya” di hadapan Tuhan”
2.
Puasa Normal
Puasa ini dilakukan dengan tidak
makan, tetapi minum air selama waktu yang ditentukan (setengah hari, 1 hari, 2
hari, atau 3 hari).
3.
Puasa Sebagian
Puasa ini dilakukan dengan mengurangi
jumlah makanan yang dikonsumsi dan tidak memakan daging selama waktu yang
ditentukan.
“Jangan terjebak
melakukan puasa sebagai ritual keagamaan”
F. Manfaat Puasa
Puasa
yang dilakukan dengan sungguh-sungguh kepada Tuhan akan mendatangkan berkat
kepada kita. Ada banyak manfaat yang akan kita peroleh jika puasa dilakukan
dengan benar. Mari kita simak Yesaya 58:8-12! Di sini kita bisa melihat paling
tidak ada sepuluh berkat yang tersedia bagi mereka yang melakukan puasa dengan
benar.
1. Terang
2. Kesembuhan
3. Kebenaran
4. Kemuliaan
5. Doa yang terkabul
6. Tuntunan yang berkesinambungan
7. Kepuasan hati
8. Kekuatan diperbaharui
9. Berkat kehidupan
10. Pemulihan
G.
Langkah Praktis Melakukan Puasa
1.
Tentukan motivasi atau tujuan Anda
berpuasa.
2.
Tentukan berapa lama Anda akan
berpuasa.
3.
Tentukan jenis puasa yang akan Anda
lakukan.
4.
Waktu makan malam terakhir yang ideal
untuk berpuasa pada keesokan harinya adalah jam 10.00 WIB.
5.
Selama berpuasa, buatlah diri Anda
tetap segar (Mat. 6:16-18).
6.
Selama masa puasa, bacalah Alkitab
dan berdoa kepada Tuhan.
7.
Yang penting, selama puasa jangan melakukan
dosa, tetapi belas kasihan kepada sesama (Yes. 58:6-7).
8.
Lakukanlah puasa secara teratur dalam
hidup Anda (setiap minggu atau setiap bulan).
2 Tawarikh 7:14
“dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku
disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari
jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni
dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.”
Komentar
Posting Komentar