Studi Kritis Terhadap Gerakan Children of God (Tinjauan Teologis)

A.   PENDAHULUAN
Sejak permulaan munculnya, gereja menghadapi tantangan yang sangat serius secara internal dan eksternal. Tantangan atau ancaman dari eksternal berasal dari luar gereja, yaitu kelompok yang memusuhi gereja karena mereka memang bukanlah bagian dari gereja. Ancaman musuh dari luar berbentuk nyata, seperti penganiayaan, pembunuhan, dan penghancuran terhadap gereja. Ancaman musuh dari dalam adalah ancaman yang sulit diduga, karena ia bagaikan musuh dari dalam selimut yang tanpa disadari akan membawa efek yang fatal bagi iman kepercayaan umat Kristen. Ancaman dari dalam ini berbentuk ajaran-ajaran (doktrin) yang menyesatkan atau bidat-bidat yang mau menyelewengkan ajaran murni Alkitab. Bahaya ajaran-ajaran sesat ini bukan timbul pada abad-abad belakangan ini, melainkan sudah ada sejak gereja didirikan. Dengan kata lain, keberadaan bidat seusia dengan keberadaan gereja.
Bidat-bidat tersebut sudah ada sejak abad pertama sampai dengan sekarang. Sejarah Gereja telah mencatat berbagai macam bentuk ajaran sesat yang hadir dan mencoba mempengaruhi kehidupan gereja, misalnya pada abad permulaan muncul ajaran sesat seperti: Gnostisisme, Doketisme, Montanisme, Mistisisme, dan lain sebagainya. Pada masa sekarang ini, ternyata ajaran-ajaran tersebut tetap eksis namun dengan tampilan luar yang sama sekali baru. Dalam paper ini, penulis akan membuat sebuah kajian kritis terhadap salah satu gerekan yang melenceng dari kebenaran iman Kristen, yaitu Children of God atau The Family International.
Tujuan penulisan paper ini adalah memaparkan sejarah perkembangan gerakan Children of God, menjelaskan pokok dasar teologi Children of God, dan mengkritisi pokok dasar teologi Children of God berdasarkan Alkitab sebagai Firman Allah.

B.   PEMBAHASAN
1)    Hakikat Children of God
Pada bagian ini, penulis akan memberikan gambaran secara komprehensif tentang latar belakang munculnya gerakan Children of God secara historis serta perkembangannya hingga dewasa ini.

a)    Sejarah Ringkas Gerakan Children of God
Children of God (COG) disebut juga sebagai Family of Love atau The Family International merupakan sebuah gerakan bidat Kristen yang muncul pada tahun 1968 di California, Amerika Serikat. Gerakan ini muncul di era Jesus Movement atau Gerakan Yesus[1]. Children of God bermula dari gerakan konter budaya pemuda tahun 1960-an, yang menelurkan kelompok Flower Children.[2] Pelopor Gerakan Children of God adalah seorang pendeta yang bernama David Brant Berg[3] (1914-1994). Beliau mencampuradukkan ajaran Kristen dengan kebebasan perilaku Hippies seperti seks bebas dan pemberontakan kepada masyarakat. Ajaran ini dikenal sebagai “sexual sharing” di mana para anggota komunitas ini bebas melakukan hubungan seksual dengan sesama anggota, sekalipun hubungan pernikahan tetap diakui.
Pada tahun 1977, karena nama miring yang melekat dalam diri COG, mereka mempopulerkan nama baru, yaitu The Family atau The Family of Love. Dalam situs resmi, mereka mengklaim telah memiliki pengikut yang tersebar di penjuru dunia yakni lebih dari 100 negara; memiliki lebih dari 35 ribu sukarelawan, 850 juta literatur yang sudah diterjemahkan dalam 61 bahasa, memproduksi sekitar 1,4 juta video dan 8 juta tape yang sudah diterjemahkan ke dalam 20 bahasa dan disebarkan ke seluruh dunia.  Pada saat David Brant Berg menemui ajalnya pada tahun 1994, kepemimpinannya diambil alih oleh isteri mudanya, Maria. Maria kemudian menikah dengan anggota lain.
Sejatinya, pelbagai informasi miring mengenai COG, diperoleh dari para anggota COG yang kemudian sdar dan melepaskan diri dari komunitas tersebut, termasuk putri David dan isteri pertamanya, Jane. Sang isteri, Linda Berg (Deborah Davis), kemudian menulis buku yang membongkar praktek mesum dan otoriter komunitas tersebut. Di Indonesia sendiri, gerakan COG hadir dengan kemasan baru bertajuk The Family of Love, yang pada tahun 1980-an pernah beroperasi di Indonesia sebelum akhirnya dilarang oleh Departemen Agama RI.

b)    Perkembangan Children of God
Para anggota The Family berhimpun dalam sebuah komunal tanpa ikatan pernikahan, karena ikatan pernikahan menentang ajaran Yesus yang telah mengisyaratkan "anti-family". Kehidupan seksual yang bebas dari kelompok ini, penerbitan dan distribusi tulisan-tulisan, foto-foto dan video mereka yang menganjurkan dan mendokumentasikan kehidupan seksual antara orang dewasa dan anak-anak, serta seksualisasi anak-anak, menyebabkan munculnya berbagai laporan tentang hubungan seksual antara orang dewasa dan anak-anak.
Sementara gerakan ini bertumbuh dan meluas di seluruh dunia, demikian pula pesannya—keselamatan, Milenarianisme, revolusi rohani melawan dunia luar yang mereka sebut sebagai "sistem"—dan kontroversi yang muncul sebagai akibatnya. Pada 1974, gerakan ini mulai bereksperimen dengan metode penginjilan yang disebut “menjala dengan lirikan (Flirty Fishing)—dengan menggunakan seks untuk memperlihatkan kasih Allah dan memenangkan anggota baru dan mendapatkan dukungan. Praktik ini dihentikan pada 1987. Pendiri dan pemimpin mereka yang diakui sebagai nabi, David Berg, berkomunikasi dengan para pengikutnya melalui Surat-surat Mo (Mo Letters)—yaitu surat-surat yang berisikan petunjuk dan nasihat tentang berbagai topik rohani dan praktis—hingga ia meninggal dunia pada akhir 1994. Setelah kematiannya, jandanya, Karen Zerbymenjadi pemimpin Keluarga.
Kehidupan seksual yang bebas dari kelompok ini, penerbitan dan distribusi tulisan-tulisan, foto-foto dan video mereka yang menganjurkan dan mendokumentasikan kehidupan seksual antara orang dewasa dan anak-anak, serta seksualisasi anak-anak, menyebabkan munculnya berbagai laporan tentang hubungan seksual antara orang dewasa dan anak-anak. Sejumlah penyidikan hukum dan akademik pada tahun 1990-an menyimpulkan "Keluarga" sebagai sebuah lingkungan yang aman bagi anak-anak, namun penyidikan-penyidikan itupun juga menyoroti masalah-masalah pada masa lampaunya. Pemimpin "Keluarga", yang mengakui bahwa hanya beberapa anak yang mengalami pelecehan sejak 1978 hingga 1985, membuat kebijakan yang melarang hukuman yang berlebihan ataupun kontak seksual apapun antara orang dewasa dan anak-anak kecil. Mereka yang terbukti melecehkan anak-anak setelah Desember 1988 dikucilkan dari keanggotaan "Keluarga". "Keluarga" mewajibkan orang-orang yang memutuskan untuk melaporkan pelecehan anak-anak kepada pihak penegak hukum ataupun melakukan tuntutan hukum terhadap pihak yang dituduh melakukan pelecehan untuk meninggalkan kelompok ini sama sekali.Atau, apabila si tersangka pelaku pelecehan itu telah dikucilkan karena melakukan pelecehan kepada anak-anak, akan diturunkan status keanggotaannya hingga masalahnya diselesaikan.
Pada Januari 2005 seorang bekas anggota "Keluarga" dibunuh oleh Ricky Rodriguez, anak angkat pemimpin kelompok ini, yang telah meninggalkan kelompok ini beberapa tahun sebelumnya. Rodriguez kemudian melakukan bunuh diri. Hal ini mengejutkan anggota-anggota "Keluarga" maupun mereka yang pernah menjadi anggotanya, dan menimbulkan perhatian media yang cukup besar

c)    Pokok Dasar Teologi Children of God
Keyakinan Children of God ada dua: keyakinan injili dasar serta ortodoks yang ada saat ini dan maklumat-maklumat yang diletakkan oleh Berg. James D. Chancellor mengatakan: “In the late 1980s, the Children started to come home. The family had gone through radical theological, organizational, and lifestyle changes.”[4] (Pada akhir tahun 1980-an, gerakan Children of God mulai muncul. Mereka muncul melalui pengajaran teologi yang radikal, organisasi, dan gaya hidup yang berbeda sama sekali). Jadi, kelompok ini hadir dengan kemasan yang berbeda dan bahkan ekstrim dari kelompok lainnya, apalagi bila dibandingkan dengan keyakinan Injili. Harold Roberts Isaacs juga menambahkan bahwa gerakan Children of God merupakan gerakan yang tumbuh dan cenderung condong pada pemujaan yang ekstrim.[5] Doktrin mereka adalah sebagai berikut:
Pertama, Trinitas. Aliran ini tidak menerima ajaran Tritunggal, karena menurut mereka istilah ini tidak terdapat dalam Alkitab. Mereka menganggap Allah yang dipercayai adalah Allah yang seksi (Sexy God). Aliran ini menyamakan kebenaran keselamatan di atas kayu salib dengan hubungan seks. Bagi  mereka keselamatan adalah kebenaran dari kutuk pakaian dan rasa malu bertelanjang. Dengan melampiaskan nafsu seks untuk mencapai penyerahan roh yang total kepada Allah. Mereka membedakan antara Yesus dengan Kristus. Kristus bersifat kekal sedangkan Yesus hanya khayalan saja. Mereka menyangkal kemanusiaan Yesus Kristus dan juga menyangkal keilahian Yesus Kristus dengan menyatakan Yesus bukan Allah.
Kedua, anthropologi. Kisah Penciptaan dalam Alkitab sebagaimana diuraikan dalam Kejadian, diterima secara harfiah dan bukan kiasan. Semua laki-laki dan perempuan adalah pendosa, dan tidak dapat mencapai kebenaran tanpa kuasa yang menyelamatkan dari Yesus Kristus.
Ketiga, soteriologi. Keselamatan adalah untuk semua orang yang secara pribadi menerima pengampunan Allah atas dosa melalui Yesus Kristus. Orang yang pernah diselamatkan akan diterima untuk selamanya. Ini tidak dapat dijadikan alasan untuk berbuat dosa oleh orang percaya.
Keempat, pneumatologi. Baptisan Roh Kudus adalah baptisan kasih yang dapat diperoleh dengan cuma-cuma oleh semua orang percaya hanya dengan memintanya dan sering kali diberikan setelah penumpangan tangan orang percaya lainnya.
Kelima, eskatologi. Masa sekarang adalah masa yang dikenal dalam kitab suci sebagai “Hari-hari Terakhir” atau “Akhir Zaman” yang mendahului kedatangan  Kristus yang kedua kalinya. Tujuh tahun sebelum kedatangan Yesus kembali, penguasa dunia yang berkuasa dikenal sebagai Bintang atau Antikristus akan muncul dan meneguhkan perjanjian (Daniel 9:27). Ini akan menjerumuskan dunia dalam kekacauan sosial dan penganiayaan agama seperti yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Penganiayaan besar akan terjadi tiga setengah tahun setela inisiatif perdamaian. Pada titik ini, Antikristus akan mengumumkan bahwa hanya dialah allah dan menuntut penyembahan dari seluruh dunia. Tidak seorang pun akan diizinkan secara sah membeli atau menjual bahan-bahan pokok, kecuali mereka yang memiliki tanda atau nomor pemimpin itu, “tanda binatang” di tangan kanan atau dahi mereka. Kedatangan yang kedua akan segera terjadi setelah penganiayaan besar dan semua orang percaya yang telah dilahirkan kembali akan diangkat dalam tubuh kebangkitan mereka untuk bertemu Tuhan.
Ini disusul dengan Perjamuan Pernikahan Anak Domba di Surga untuk orang yang terangkat dan peperangan Armagedon di bumi untuk yang tinggal. Yesus dan para pengikut-Nya akan memegang kendali atas seluruh dunia dan mendirikan kerajaan Allah selama 1.000 tahun (milenium). Setelah itu, Iblis akan dimusnahkan, disusul dengan penghakiman terakhir dan kedatangan surga di bumi dengan kota sorgawi, Yerusalem Baru.
Selain doktrin di atas, Children of God juga mengadopsi pengajaran-pengajaran Berg yang mereka akui sebagai “Nabi Terakhir”  yang dipilih pada akhir zaman. Keyakinan-keyakinan dari Berg, sebagai berikut:[6]
Pertama, satu-satunya hukum Allah adalah kasih. Sepuluh perintah Allah tidak lagi bersifat perintah; satu-satunya prinsip yang mengatur adalah apakah dapat mengasihi dalam segala sesuatu. Secara sederhana, ajaran ini mengatakan bahwa bila tindakan seseorang dimotivasikan oleh kasih yang tidak egois dan penuh pengorbanan dan tidak dimaksudkan untuk menyakiti orang lain, maka tindakan itu sesuai dengan Kitab Suci, dan dengan demikian sah di mata Allah. Mereka percaya bahwa ajaran ini mengatasi semua hukum Alkitab lainnya, kecuali hukum yang melarang homoseksualitas, yang mereka yakini sebagai suatu "kekejian" di mata Allah. Mereka percaya bahwa Allah menciptakan seksualitas manusia, bahwa seksualitas adalah kebutuhan emosional dan fisik, dan merupakan sesuatu yang alamiah, dan bahwa hubungan heteroseksual antara orang yang dianggap dewasa menurut hukum dan sama-sama mau, adalah suatu keajaiban yang murni dan alamiah dari ciptaan Allah, dan diizinkan menurut Kitab Suci.
Kedua, penipuan secara etis diperbolehkan dalam beberapa hal, terutama untuk membela gerakan ini. Berg mengemukakan praktek ini dalah Mo Letters-nya pada tahun 1977, In Deceivers Yet True. Di dalamnya, ia berpendapat bahwa Tuhan memperkenankan umat-Nya untuk menipu para musuhnya.
Ketiga, Allah Bapa adalah pria berambut putih yang merupakan Allah yang telanjang dan seksi dalam kegirangan Roh dan seorang mucikari (Mo Letters 286 dan 520).
Keempat, lahirnya Yesus adalah hasil dari persatuan seksual antara Maria dan Malaikat Gabriel (Mo Letters 1566 dan 2359).
Kelima, Roh Kudus merupakan wanita sensual yang memungkinkan individu mengalami “orgasme spiritual” (Mo Letters 723 dan 2115).
Keenam, Mereka percaya bahwa Amanat Agung penginjilan dunia adalah tugas dari setiap orang Kristen, dan bahwa hidup mereka harus dipersembahkan demi pelayanan kepada Allah dan orang lain. Mereka mempunyai sejumlah tingkat keanggotaan dan para "Murid Keluarga" yang paling tinggi komitmennya hidup secara komunal (bersama-sama).  Mereka juga sangat menganjurkan anggotanya untuk mempunyai anak. Meskipun keluarga berencana mulanya sangat tidak dianjurkan, pilihannya diserahkan kepada setiap individu dan praktiknya ternyata cukup lazim. Sebuah ajaran sentral dari teologi mereka adalah "Hukum Kasih". Secara sederhana, ajaran ini mengatakan bahwa bila tindakan seseorang dimotivasikan oleh kasih yang tidak egois dan penuh pengorbanan dan tidak dimaksudkan untuk menyakiti orang lain, maka tindakan itu sesuai dengan Kitab Suci, dan dengan demikian sah di mata Allah. Mereka percaya bahwa ajaran ini mengatasi semua hukum Alkitab lainnya.
Bahkan Berg memberikan kesaksian bahwa dirinya dipilih oleh Tuhan langsung melalui mimpinya untuk menjadi gembala atas domba-domba dan menuntun domba-domba tersebut kepada terang-Nya.[7]

2)    Tinjauan Kritis Terhadap Gerakan Children of God
Berdasarkan pembahasan mengenai pokok dasar teologi Gerakan Children of God, penulis akan mengkaji pokok dasar teologi tersebut berdasarkan perspektif Alkitab sebagai Firman Allah. Sebelumnya, penulis ingin kembali menegaskan bahwa Alkitab adalah Firman Allah. Keyakinan ini perlu agar tinjauan yang dihasilkan bukanlah hasil pemikiran manusia, tetapi dari Allah sendiri. Untuk itu, diperlukan studi hermeneutis yang tepat atas teks-teks Alkitab supaya pengertian yang sebenarnya dapat dimunculkan.
Hermeneutika[8] yang sehat merupakan kebutuhan vital untuk belajar firman Tuhan. Menurut Roy B. Zuck, hermeneutika adalah “sains sekaligus seni” dalam menafsir Alkitab.[9] Salah satu penyebab  paling mendasar terciptanya sudut pandang yang salah mengenai konsep Allah adalah kesalahan dalam memahami Alkitab oleh kaum Children of God. Kesalahan memahami Alkitab tidak lepas dari prinsip hermeneutika yang digunakan oleh masing-masing kelompok terhadap beberapa teks Alkitab. Berikut ini tanggapan penulis tentang gerakan Children of God.

a)    Kelebihan
Secara umum, gerekan Children of God berusaha hidup seperti jemaat mula-mula dimana harta milik seorang anggota adalah milik bersama. Selain itu, gerakan ini juga menekankan tentang kasih kepada sesama adalah hal yang penting untuk dilakukan oleh orang Kristen. Karena seringkali orang Kristen gagal dalam hal kasih kepada sesama. Terlepas dari makna yang terkandung di dalamnya, Children of God mengingatkan orang Kristen untuk menerapkan kebenaran firman Tuhan di dalam tindakan yang nyata. Tidak hanya teori tetapi harus menyatakan perwujudan iman kepada Kristus di dalam tindakan kasih kepada sesama sehingga Kristus dipermuliakan (Mat. 5:13-16; Yak. 2:14-26).

b)    Kekurangan
Namun, beberapa kelebihan di atas menjadi salah kaprah oleh gerakan ini. Semua milik satu anggota adalah milik semua anggota lainnya, termasuk pasangannya. Selain itu, penekanan yang ekstrim tentang “hukum kasih” menjadikan gerakan ini seolah tidak memiliki moralitas kristiani sebagaimana yang Yesus ajarkan. Dalam Matius 5:27-28, mengatakan setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. Ayat ini sudah sangat jelas menjabarkan apa yang disebut berzinah. Jelas bahwa hanya dengan memikirkan dan mengingini saja sudah berzinah, apalagi melakukan bahkan mengagung-agungkan perzinahan seperti yang diajarkan Children of God ini.  Tindakan amoral ini tidak dapat diterima oleh agama apapun, jadi jelas bahwa bidat ini adalah sesat. Tetapi kita dapat melihatnya bahwa ternyata masih banyak saja pengikutnya, karena ajarannya yang sangat menggiurkan dan membuat anak remaja dan anak muda tergoda untuk ikut bidat ini.
Bahkan mereka menyebut Allah sebagai “Sexy God”, ini adalah suatu penghinaan besar bagi keyakinan Kristen. Karena mereka menyamakan Allah dengan seks bebas (free sex). Pada dasarnya Allah memberikan keinginan untuk berhubungan seks kepada manusia adalah untuk sesuatu hal yang suci dan kudus yang hanya dapat dilakukan bagi sepasang suami istri dalam ikatan kudus pernikahan Kristen.
Di sisi lain, gerakan ini menjadikan pengajaran David Berg sebagai “firman Allah”. Iman Kristen mengakui bahwa hanya Alkitablah firman Allah yang tertulis (sola scriptura) sesuai dengan semangat reformasi. Selain itu, anggota gerakan ini juga meyakini bahwa David Berg adalah “nabi akhir zaman” yang dipilih oleh Tuhan. Bukankah Yesus Kristus adalah satu-satunya Juruselamat umat manusia? Iman Kristen mempercayai finalitas Yesus Kristus dalam hal keselamatan setiap orang yang percaya kepada-Nya.

C.   KESIMPULAN
Berdasarkan pemaparan penulis di atas, dapat disimpulkan bahwa gerakan Children of God sangat membahayakan kehidupan orang Kristiani. Meskipun pada awalnya mereka berangkat dari “hukum kasih”, kebrutalan mereka memberikan noda bagi “hukum kasih” tersebut. Bahkan, ajaran David Berg disetarakan dengan Alkitab atau firman Allah.
Untuk itu, semua orang percaya harus mau mempelajari Alkitab secara benar sehingga, segala pengaruh ajaran sesat yang seolah benar, dapat diterawang dengan hikmat dari Tuhan. Penulis menyarankan agar seluruh gereja Tuhan benar-benar terbeban bagi kehidupan rohani jemaat agar jemaat benar-benar memiliki pengenalan yang benar akan Allah (bdk. Hosea 4:6). Pengenalan akan Allah melalui firman-Nya adalah hal yang signifikan bagi semua orang Kristen. Dengan demikian, tipu muslihat si Iblis akan terlihat jelas di hadapan anak-anak Tuhan.

D.   KEPUSTAKAAN
Chancellor, James. Life in The Family: An Oral History of the Children of God. New York: University of Syracuse Press, 2000.

Bainbridge, William Sims. The Endtime Family: Children of God. New York: State University of New York Press, 2002.





[1] James D. Chancellor, Life in the Family: An Oral History of the Children of God (New York: Syracuse University Press, 2000), XVII. Jesus Movement merupakan sempalan dari generasi Hippies yang bertobat dan menjadi Kristen  yang berfokus pada keselamatan melalui pengalaman iman kepada Yesus Kristus.
[2] Nigel Scotland, Buku Wajib Cara Menangkal Sekte dan Agama Baru (Yogyakarta: ANDI, 2014), 56. Flower Children adalah julukan yang diberikan kepada anak-anak muda yang berkumpul di San Fransisco dan sekitarnya pada tahun 1960-an. Mereka mengenakan bunga atau hiasan bertema bunga sebagai simbol persaudaraan dunia, cinta, dan perdamaian.
[3] Chancellor, Life in the Family…, XVII. David Brant Berg dikenal oleh anggota kelompok Children of God dengan sebutan “Moses David” atau “Father David” untuk kalangan eksternal kelompok tersebut. Namun secara internal, David Brant Berg dikenal dengan sebutan “Dad” untuk generasi pertama dan “Grandpa” untuk generasi kedua.
[4] Ibid.
[5] Harold Robert Isaacs, Pemujaan Terhadap Kelompok Etnis: Identitas Kelompok dan Perubahan Politik, diterj. oleh Canisyus Maran, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1993), 219.
[6] Chancellor, Life in the Family…, 4-30.
[7] Ibid., 1. 
[8] W. Gary Crampton, Verbum Dei, (Surabaya: Momentum, 2008), 105. Bdk. Hasan Sutanto, Hermeneutika: Prinsip dan Metode Penafsiran Alkitab, (Malang: SAAT, 1989), 2. Akar dari kata ini ditemukan dalam Markus 5:41 yaitu “methermeneuo” yang artinya menerjemahkan dan dalam 1 Korintus 12:10 yaitu “hermeneo” yang artinya menerjemahkan atau menafsirkan. Kata ini berasal dari dewa Yunani, Hermes, yang merupakan kurir dan juru bicara utama para dewa (Kisah Para Rasul 14:12). Menurut Hasan Sutanto, hermeneutika adalah salah satu bagian dari teologi yang mempelajari teori-teori, prinsip-prinsip, dan metode-metode penafsiran Alkitab.
[9] Roy B. Zuck, Basic Bible Interpretation, (Wheaton: Victor, 1991), 19.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lirik dan Chord Lagu Berkat Bagi Keluarga (Bilangan 6:22-24)

Mengapa Kerubim Memiliki Empat Wajah (Lembu, Manusia, Elang, dan Singa)?