Renungan Kristen: Mendapat Kekuatan Baru (Yesaya 40:1-31)
Yesaya 40:31
“Orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru.”
Ada suatu masa di mana seorang hamba Tuhan yang bernama
Dennis Fisher mengalami kekeringan dalam hatinya. Ia mengakui perasaannya
kepada Tuhan tentang hatinya yang kurang termotivasi untuk meluangkan waktu
bersama-Nya. Ia mengakuinya dan memohon ampun kepada Allah. Kemudian ia memilih
untuk menyerahkan perasaan hati-Nya untuk mengganti kebekuan dengan semangat
dari-Nya. Ia berkata, “Ketika saya terus meminta Allah untuk mengukuhkan
komitmen baru saya untuk meluangkan waktu bersama-Nya, saya menerima kekuatan
yang saya butuhkan.”
Nabi Yesaya menulis, “Orang-orang yang menanti-nantikan
Tuhan mendapat kekuatan baru” (Yesaya 40:31). Janji sang Nabi kepada bangsa
Israel di masa lalu itu tetap berlaku untuk kita masa kini. Dalam Bahasa Ibrani
(Bahasa asli Perjanjian Lama), kata-kata “mendapat…baru”
berarti “menggantikan, menukarkan, memperbarui, dan menumbuhkan.” Namun,
penantian yang memperbarui kekuatan itu bersifat aktif, bukan pasif. Hal itu
berarti kita secara sadar mengganti usaha manusiawi dengan kekuatan ilahi. Kita tidak diminta untuk mencari dan mengandalkan kekuatan
yang bersumber dari diri kita sendiri. Sebaliknya kita harus meminta Allah
untuk memberi kita kuasa-Nya dan menjadikan-Nya sebagai sumber kekuatan kita.
Dunia ini boleh membawa kita untuk bekerja dengan cepat dan tepat mengingat ketatnya persaingan saat ini. Namun, kita menjadi orang yang malang jika kita tidak lagi mau menantikan Tuhan guna mendapatkan kekuatan baru dari-Nya. Persaingan dalam pendidikan, pekerjaan, karir, pelayanan, dan hubungan; tidak dapat menjadi alasan bagi kita untuk tidak meluangkan waktu untuk Tuhan. Ingatlah bahwa kita adalah manusia ilahi yang butuh kekuatan dari Tuhan. Tuhanlah yang menjadi sumber kekuatan kita. Kekuatan yang Tuhan berikanlah yang mampu membawa kita tetap tenang dan menang atas segalanya.
Komentar
Posting Komentar